Hadiah Terbesar (The Greatest Gift)

 

HADIAH TERBESAR (“THE GREATEST GIFT”)

Ditulis oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan, GKPI Padang Bulan

 

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).


ALLAH MEMBERIKAN ANAKNYA YANG TUNGGAL. 

Allah adalah pecinta terbesar/pribadi dengan cinta yang terbesar (the greatest lover)

            Siapapun pasti lebih senang dicintai daripada dicuekin apalagi dibenci. Tetapi siapa orang yang mencintai itu juga sangatlah penting. Kalau kita dicintai oleh artis terkenal, atlit papan atas atau tokoh yang sangat dikagumi kita pasti akan bangga sekali. Tetapi ayat ini (Yoh. 3:16) tidak mengatakan bahwa artis terkenal, atlit papan atas atau tokoh yang sangat dikagumi mencintai kita. Ayat ini mengatakan bahwa Allah mencintai kita! Artis terkenal, atlit papan atas atau tokoh yang sangat dikagumi adalah  orang besar, tetapi mereka semua tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Allah, yang adalah Pencipta / Pemilik seluruh alam semesta dengan segala isinya!

 

Bukti bahwa Allah adalah pecinta terbesar adalah bahwa Ia memberikan AnakNya yang Tunggal.

            Kita jangan berpikir bahwa pada mulanya ada Allah, lalu suatu waktu Dia beranak, dan muncul Anak Allah (sebagaimana penafsiran saudara-saudara kita dari penganut kepercayaan lain). Kalau diartikan demikian, Anak Allah itu tidak kekal, dan Dia bukan Allah.

            Kita harus menafsirkan istilah ‘Anak Allah’ itu sesuai dengan pengertian orang-orang Yahudi pada waktu Yesus di dunia ini. Dan itu bisa terlihat dari apa yang dinyatakan dalam Yoh 5:18“Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Allah. Karena itu, tidak salah menyebut Yesus sebagai ‘the greatest person’ (pribadi yang terbesar).

            Kata Tunggal ditambahkan untuk membedakan istilah ‘Anak Allah’ yang digunakan terhadap Yesus, karena istilah ‘anak Allah’ juga diterapkan kepada kita. Kalau kita percaya kepada Yesus, kita juga disebut ‘anak Allah’ (Yoh 1:12), tetapi itu tidak berarti bahwa kita setara dengan Allah! Mengapa? Karena Yesus adalah Anak Allah yang sesungguhnya / kekal, sedangkan kita menjadi anak Allah karena diadopsi. Yang seperti Yesus itu hanya satu, dan karena itu lalu ditambahkan kata ‘Tunggal’ / ‘satu-satunya’.

 

Allah memberikan / mengaruniakan AnakNya yang Tunggal.

            Ini dilakukan dengan mengutus AnakNya datang ke dunia, menjadi manusia sama seperti kita (kecuali dalam hal dosa), menderita dan mati disalib untuk memikul hukuman dosa kita. Jadi, ada hubungan yang sangat erat / tak bisa dipisahkan antara Natal dan Jum’at Agung. Natal harus ada supaya Jum’at Agung bisa ada!

            Yesus dilahirkan pada Natal, supaya bisa menderita dan mati pada Jum’at Agung. Menderita dan mati dengan cara bagaimana? Dengan cara yang paling mengerikan, menyakitkan, hina, dan terkutuk, yaitu penyaliban, yang didahului dengan pencambukan!

            Bagi kita para orangtua yang mempunyai anak, kalau ada yang meminta salah satu anak kita untuk dihukum mati demi membebaskan orang lain, pasti kita tidak akan rela. Apalagi kalau kita hanya mempunyai satu anak alias anak tunggal! Jangankan anak, bahkan kalau kita mempunyai banyak hewan kesayangan (maaf, misalnya, anjing), kalau ada yang meminta satu untuk disate, pasti kita akan menolak! Tetapi Allah, yang hanya mempunyai satu Anak, rela memberikanNya untuk kita orang-orang berdosa dan pemberontak!

            Ini membuat Dia memang layak disebut sebagai ‘the greatest lover’ (pecinta yang terbesar)! KasihNya layak dianggap sebagai kasih yang mempunyai ‘the greatest degree’ (tingkat terbesar), dan tindakanNya dalam memberikan AnakNya itu layak disebut sebagai ‘the greatest act’ (tindakan terbesar). Dan ini juga menyebabkan hadiahNya itu layak disebut sebagai ‘THE GREATEST GIFT’ (HADIAH TERBESAR)!

 

ALLAH MEMBERIKANNYA KEPADA ‘DUNIA’

Siapa yang disebut dengan istilah ‘dunia’ di sini?

            Tentu bukan dunia dalam arti alam semesta atau bumi ini, tetapi manusianya. Tetapi manusia yang mana? Yahudi sajakah? Sebenarnya, dulu orang-orang Yahudi mempunyai pandangan bahwa yang bisa selamat itu hanya orang-orang Yahudi saja, dan Allah menciptakan orang-orang non Yahudi hanya untuk menjadi bahan bakar/penghuni neraka. Karena itu, para penafsir mengatakan bahwa kata ‘dunia’ digunakan dalam Yoh 3:16 ini untuk menentang pandangan Yahudi bahwa hanya orang-orang Yahudi saja yang bisa selamat. Jadi, kata ‘dunia’ ini diartikan sebagai ‘Yahudi + non Yahudi’! Dengan kata lain, ‘segala bangsa’! Ini sejalan dengan apa yang dinyatakan dalam Matius 28:19, Lukas 24:47 dan Kisah Para Rasul 1:8.

            Dalam Injil Lukas, yang datang kepada Yesus pada Natal adalah para gembala (Luk 2:8-20). Ini adalah orang-orang Yahudi. Tetapi dalam Injil Matius yang datang kepada Yesus dalam Natal adalah orang-orang Majus (Mat 2:1-12), yang adalah orang-orang non Yahudi! Apakah yang terakhir ini ditolak? Tidak mungkin ditolak, karena Allah sendiri yang memimpin mereka dengan menggunakan petunjuk bintang!

            Dari semua ini jelas bahwa Yesus adalah hadiah Natal dari Allah kepada segala bangsa, termasuk saudara dan saya, tidak peduli dari bangsa atau suku bangsa apapun kita berasal! Ini sangat tepat disebut sebagai ‘the greatest number’ (jumlah terbesar). Dan kebalikannya juga berlaku, yaitu: segala bangsa / suku bangsa hanya mempunyai satu Juruselamat / Penebus, yaitu Yesus Kristus!

 

Dunia ini adalah dunia yang berdosa.

            Bagaimana sebenarnya keadaan manusia di dunia ini kok Allah rela memberikan AnakNya yang Tunggal kepada dunia? Apakah dunia ini begitu baik, suci, mengasihi Allah, selalu menyenangkan dan memuliakan Dia, sehingga Dia mau memberikan AnakNya yang Tunggal kepada dunia?

            Gambaran manusia yang sesungguhnya di dunia ini adalah seperti yang dinyatakan Rasul Paulus dalam Roma 3:10-18, “…Tidak ada yang benar, seorangpun tidak…dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada….”

            Melihat dunia yang seperti ini, lalu Allah itu masih mau memberikan AnakNya yang Tunggal kepada dunia, itu betul-betul luar biasa! Tak terbayangkan! Itu sebabnya Ia memang layak disebut sebagai Pecinta terbesar! Ini boleh kita bandingkan dengan apa yang tertulis dalam Roma 8:32, 1 Yohanes 4:10 dan Roma 5:6-8.

 

MENGAPA ALLAH MEMBERIKAN HADIAH ITU KEPADA KITA?

            Dengan kata lain, mengapa Allah mengutus Yesus datang ke dunia pada Natal, lalu menderita dan mati pada Jum’at Agung? Jawabannya ada dalam Yoh 3:16b - “... supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Jadi, Ia memberikan AnakNya yang Tunggal itu supaya kita tidak binasa atau untuk menyelamatkan / memberikan hidup kekal kepada kita!

            Mungkin ada orang yang bertanya: Tidak bisakah Allah menggunakan cara lain untuk menyelamatkan manusia? Jawabannya: tidak ada! Kalau memang ada, Dia akan pakai cara itu, bukan dengan memberikan AnakNya yang Tunggal!

            Mengapa tidak bisa? Karena Allah itu adil. Ini menyebabkan Ia HARUS menghukum setiap orang atas setiap dosa yang diperbuatnya. Kalau Ia tidak menghukum manusia berdosa, Ia bukan Allah yang suci, benar dan adil! Kalau ada satu dosa saja, bagaimanapun kecilnya, tidak dihukum selama-lamanya oleh Allah, maka Allah kehilangan keadilanNya! Tetapi yang Ia lakukan adalah menyediakan seorang pengganti untuk memikul hukuman dosa itu. Karena itu, Ia mengutus Yesus menjadi manusia pada Natal pertama, lalu mengorbankanNya pada Jum’at Agung, untuk memikul hukuman dosa umat manusia. Dengan demikian Yesus menjadi pengganti bagi kita (Yes. 53:4-6; 2 Kor. 5:15).

            Setelah Yesus menderita dan mati untuk menggantikan kita, maka tersedialah jalan keselamatan bagi kita. Seandainya Yesus tidak lahir, menderita dan mati bagi kita, maka tidak ada jalan keselamatan bagi kita, dan semua manusia mulai dari Adam dan Hawa sampai kiamat, termasuk saudara dan saya, akan masuk ke neraka selama-lamanya! Tetapi faktanya adalah Yesus sudah lahir pada Natal yang pertama, lalu menderita dan mati untuk menebus kita dari dosa kita, dan sekarang telah tersedia jalan untuk selamat bagi kita.

            Jadi Ia adalah hadiah untuk seluruh dunia / segala bangsa, dan bagi seluruh dunia / segala bangsa hanya ada satu hadiah ini. Tidak ada banyak hadiah, tidak ada banyak Penebus / Juruselamat, hanya satu, yaitu Yesus Kristus! (Kis. 4:12; 1 Yoh. 5:11-12; Yoh. 14:6).

 

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?

            Kita terimalah hadiah itu. Dengan menerima / percaya kepada Kristus, maka kita tidak akan binasa, tetapi memiliki hidup kekal. Dengan demikian, ada benarnya apa yang disebutkan dalam Streams in the Desert, vol. 2, January 15, 2007 yang ditulis seperti ini:

“God (the greatest lover) so loved (the greatest degree) the world (the greatest number) that He gave (the greatest act) His only begotten Son (the greatest gift) that whosoever (the greatest invitation) believeth (the greatest simplicity) in Him (the greatest person) should not perish (the greatest deliverance), but (the greatest difference) have (the greatest certainty) everlasting life (the greatest possession)” – John 3:16.

 

[Allah (pecinta terbesar) begitu mengasihi (tingkat terbesar) dunia (jumlah terbesar) sehingga Ia memberikan (tindakan terbesar) AnakNya yang tunggal (hadiah terbesar) supaya barangsiapa (undangan terbesar) percaya (kesederhanaan terbesar) kepada Dia (pribadi terbesar) tidak binasa (pembebasan terbesar), tetapi (perbedaan terbesar) mempunyai (kepastian terbesar) hidup yang kekal (milik yang terbesar)]

Jika kita menerima hadiah ini, maka kita pastilah: 

Tidak binasa

            Kata ‘binasa’ bukan hanya menunjuk pada kematian, tetapi pada perpisahan kekal dengan Allah dan pada hukuman kekal di neraka (2 Tes. 1:9; Wah 21:8). Memang kalau kita dibebaskan dari problem,  pergumulan, penderitaan, penyakit, dsb. kita pasti senang. Tetapi sukacita kita pasti jauh lebih besar lagi apabila kita dibebaskan dari kematian yang kedua dan neraka. Jadi, ‘tidak binasa’ ini layak disebut sebagai ‘the greatest deliverance’ (pembebasan terbesar) karena si penerima hadiah dibebaskan dari kebinasaan atau neraka.

Beroleh hidup yang kekal.

            Kata ‘hidup’ kontras dengan ‘binasa’, dan kontras itu juga ditunjukkan oleh kata ‘tetapi’. Kata ‘tetapi’ ini mengkontraskan sedemikian rupa sehingga disebut sebagai ‘the greatest difference’ (perbedaan terbesar). Pada saat mereka masih hidup di dunia, maka ada kontras yang besar antara Lazarus dan orang kaya. Tetapi setelah mereka mati, keadaan terbalik, dan kontrasnya jauh lebih besar lagi. Memang antara surga dan neraka ada perbedaan yang layak disebut sebagai ‘the greatest difference’ (perbedaan terbesar).

            Kata ‘kekal’ berarti selama-lamanya. Kalau bisa berhenti / hilang itu namanya tidak kekal. Yohanes 10:28-29 menunjukkan dengan jelas bahwa keselamatan itu kekal atau tidak bisa hilang! Hidup yang kekal ini disebut sebagai ‘the greatest possession’ (milik yang terbesar). Barangsiapa atau setiap orang yang percaya kepada Yesus dikatakan ‘mempunyai’ hidup yang kekal. Ini disebut ‘the greatest certainty’ (kepastian terbesar). Jadi, keselamatan / hidup kekal itu bukan hanya mungkin / kemungkinan besar diterima, tetapi pasti diterima orang percaya!

Percaya kepada Dia (Yesus Kristus)

            Cara / jalan supaya tidak binasa tetapi beroleh hidup kekal adalah dengan percaya kepada Yesus Kristus. Karena sudah adanya korban Yesus Kristus, maka jalan untuk selamat itu menjadi begitu sederhana dan mudah, yaitu hanya dengan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Cara / jalan ini disebut sebagai ‘the greatest simplicity’ (kesederhanaan terbesar) (Kis. 16:31). Tetapi karena begitu sederhananya, banyak orang lalu meremehkan cara / jalan ini. Tetapi kalau kita tidak mau jalan yang sederhana ini, maka tidak ada jalan untuk selamat!

            Yang terakhir, ini ditawarkan kepada ‘whosoever’ (siapapun). Dan ini disebut sebagai ‘the greatest invitation’ (tawaran / undangan yang terbesar). Jangan kita sia-siakan undangan ini! Mari kita merayakan Natal tahun ini dengan menerima HADIAH TERBESAR dari Allah itu, dengan percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, dan bahkan dengan membagikannya / menceritakannya kepada orang-orang lain.

SELAMAT HARI NATAL, TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA!

 

REFERENSI

http://www.golgothaministry.org/index.htm

https://www.crosswalk.com/faith/spiritual-life/the-greatest-gift-of-all-the-birth-of-jesus-christ-11596506.html

https://www.sermoncentral.com/sermons/christ-at-christmas-the-greatest-gift-of-all-tom-shepard-sermon-on-christmas-129502

https://www.crosswalk.com/devotionals/desert/                            

https://www.faithgateway.com/god-s-greatest-gift/#.W_Zd-jgzbcc

https://www.amazon.com/Greatest-Gift-Unwrapping-Story-Christmas/dp/1414387083

https://www.lds.org/manual/primary-2/lesson-46?lang=eng

Comments

Popular posts from this blog

Bersukacita dalam Penderitaan

Jadilah Cerminan Kasih Tuhan

Sehati Sepikir dalam Satu Kasih