Pujian dan Ucapan Syukur

PUJIAN DAN UCAPAN SYUKUR

 

Oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan

 

1  Mazmur. Nyanyian untuk pentahbisan Bait Suci. Dari Daud.

2  Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku.

3  TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.

4  TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.

5  Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!

6  Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.

7  Dalam kesenanganku aku berkata: “Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!”

8  TUHAN, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku di atas gunung yang kokoh; ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.

9  Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon:

10  “Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu?

11  Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!”

12  Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,

13  supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

(Mazmur 30:1-13)

 

 

PENDAHULUAN

Tidak ada manusia yang tidak mau menerima berkat, tepatnya berkat Tuhan. Namun, tidak jarang setelah kita menerima berkat, kita lupa kepada Sumber atau Pemberi berkat itu. Kita merasa bahwa apa yang kita terima adalah hasil jerih lelah kita sendiri. Kita baru akan ingat bahwa Tuhanlah Sang Sumber berkat ketika kita menghadapi persoalan, misalnya penyakit.

Daud sadar betul siapa yang telah menolong dan menyembuhkannya. Karena itu, ia membangun komitmen dalam dirinya untuk memuji Tuhan dan juga mengajak umat-Nya untuk menaikkan nyanyian pujian bagi Tuhan. Seorang raja yang paling berkuasa juga manusia biasa yang tidak berdaya tatkala penyakit datang menyerangnya, Namun Tuhan telah menjadi penolong yang menyembuhkan.

 

PENTAHBISAN BAIT SUCI

Bait suci yang baru dibangun dan akan ditempati perlu diresmikan dan upacara pentahbisannya diadakan di hadapan Allah (ay. 1), seperti yang dilakukan sewaktu mau menempati rumah baru (Ul. 20:5). Ini dilakukan karena bait suci memerlukan perlindungan Allah dan terikat untuk melayani-Nya. Jadi, bait suci haruslah ditahbiskan dan dipersembahkan terlebih dahulu kepada Allah pada saat umat Israel menggunakannya untuk pertama kali, sebagai sebuah tempat kudus. Dalam tradisi Yahudi, mazmur ini digunakan pada hari raya Pentahbisan Bait Allah (bdk. Yoh. 10:22), dimana pada hari itu umat Israel memperingati pentahbisan ulang Bait Allah setelah dihancurkan oleh musuh-musuh mereka pada abad ke-2 SM.

Umat Tuhan harus berdoa meminta hadirat dan berkat-Nya, harus mengabdikan kehidupan keagamaan mereka bagi kemuliaan-Nya, dan harus bertekad untuk menjauhkan segala pelanggaran dari semua ritual di bait suci. Seluruh umat Tuhan harus melayani Tuhan baik dalam semua kewajiban untuk menjalankan ibadah maupun untuk mentaati perintah Tuhan dalam segala hal.

 

MENGUCAP SYUKUR ATAS KESELAMATAN YANG ALLAH KERJAKAN BAGI KITA

Pemazmur memanjatkan ucapan syukurnya kepada Allah atas keselamatan besar yang telah Allah kerjakan baginya (ay. 2). Oleh karena hal-hal menakjubkan yang telah diperbuat Allah untuk meninggikan kita, baik melalui pemeliharaan-Nya maupun melalui anugerah-Nya, sebagai tanda syukur, kita wajib untuk melakukan segala yang kita bisa supaya nama-Nya ditinggikan, sekalipun yang kita bisa perbuat itu kecil saja artinya. Ada tiga hal yang membuat keselamatan pemazmur begitu hebat.

1. Keselamatan itu merupakan kekalahan bagi musuh-musuhnya (ay. 2)

Musuh-musuh pemazmur jelas akan bersorak-sorai atasnya, jika dia sampai mati karena penyakitnya atau binasa dalam kesesakannya. Tetapi Tuhan tidak mengizinkan itu terjadi dengan menolong pemazmur dari keterpurukan, kejatuhan dan penyakit yang menimpanya. Jadi keselamatan yang dikerjakan Tuhan bagi pemazmur merupakan kekalahan bagi musuh-musuhnya.

2. Keselamatan itu merupakan jawaban atas doa-doanya (ay. 3)

Segala ungkapan perasaan mengenai kesukaran kita haruslah diarahkan kepada Allah, dan setiap jeritan harus diteriakkan kepada-Nya. Berserah dalam kedukaan kita dengan cara seperti ini akan meringankan roh kita yang terbeban. Itulah yang dilakukan pemazmur, dan Tuhan menjawab teriakannya minta tolong.

3. Keselamatan itu menyelamatkan nyawanya (ay. 4)

Pemazmur mengalami keadaan yang terburuk, terjatuh dan hampir turun ke liang kubur, tetapi diselamatkan dan tetap hidup. Semakin besar marabahaya yang kita hadapi, semakin hebat pulalah keselamatan yang kita terima, dan hal ini semakin menguatkan diri kita dan semakin menggambarkan bukti mengenai kuasa dan kebaikan Allah.  Kehidupan yang dibangkitkan dari kematian haruslah dipakai untuk meninggikan Allah yang berkuasa atas hidup kita.

 

MENGAJAK ORANG LAIN UNTUK BERSAMA-SAMA MEMUJI TUHAN

Memuji Tuhan secara bersama-sama sangatlah layak, bukan saja atas semua kebaikan istimewa yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita, melainkan juga atas tanda-tanda kehendak baik Tuhan yang dikaruniakan-Nya kepada semua orang yang dikasihi-Nya (ay. 5). Semua orang yang dikasihi Tuhan adalah milik-Nya, dan dari merekalah diharapkan terdengar nyanyian puji-pujian bagi Tuhan, sebab mereka diciptakan dan dikuduskan supaya mereka menjadi kenamaan dan pujian bagi-Nya. Ada dua alasan mengapa orang-orang yang diajak pemazmur sangat layak ikut mengangkat pujian kepada Tuhan.

1. Mereka mempercayai-Nya sebagai Allah yang kudus (ay. 5)

Allah adalah Allah yang kudus. Kekudusan-Nya adalah kemuliaan-Nya. Itulah sifat-Nya yang paling dipuji-puji selalu oleh para malaikat yang kudus di surga (Yes. 6:3; Why. 4:8). Tidak ada satupun dari kesempurnaan Allah yang begitu menggentarkan orang jahat dan begitu menghiburkan orang saleh selain kekudusan-Nya itu. Jika kita bersukacita sepenuh hati dan mengucapkan syukur setiap kali kita mengingat kekudusan Allah, itu berarti sampai tingkat tertentu kita telah mengamil bagian dalam kekudusan-Nya.

2. Mereka telah merasakan sendiri anugerah dan belas kasihan Allah

Sesungguhnya kita layak menerima murka yang kekal dan Allah layak murka terhadap kita, tetapi hanya sesaat saja Ia murka (ay. 6). Karena Dia panjang sabar dan kemarahan-Nya cepat melunak saat kita bertobat dan merendahkan diri, Jika Dia menyembunyikan wajah-Nya dari anak-anak-Nya sendiri dan menahan-nahan kebaikan-Nya, semua itu dilakukan-Nya dalam kehangatan murka, dan hanya berlangsung sesaat lamanya. Segera Dia akan mengambil mereka kembali dalam kasih setia abadi (Yes. 54:7-8). Jika sepanjang malam ada tangisan dan malam itu jadi begitu melelahkan, namun seperti fajar kembali menyingsing setelah kegelapan malam, begitu pula sukacita dan penghiburan akan segera menghampiri umat Allah pada waktu yang tepat.

Seumur hidup Ia murah hati, artinya Ia selalu baik. Kembalinya kebaikan-Nya kepada jiwa yang merana ibarat hidup dari kematian (ay. 3). Kabahagiaan kita ditentukan oleh kebaikan Allah. Jika kita memiliki kebaikan Allah, maka itu saja sudah cukup, sekalipun kita kekurangan yang lain. Kebaikan Allah itu merupakan kehidupan jiwa, kehidupan rohani, jaminan bagi kehidupan yang kekal.

 

REFLEKSI

Mazmur ini mengingatkan kita bahwa Tuhan itu baik. Ia pasti menolong kita tepat pada waktunya. Namun, Dia baik juga dalam hal menggoncang kehidupan kita tatkala kita terlena dengan rasa aman dan nyaman sehinga melupakan realitas dosa di dunia ini. Tujuan Tuhan menggoyang hidup kita adalah agar kita ingat bahwa kita membutuhkan Tuhan senantiasa dalam hidup kita sehingga kita belajar bersandar pada-Nya. Jadi mari bersama pemazmur, kita mengangkat pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bersukacita dalam Penderitaan

Jadilah Cerminan Kasih Tuhan

Sehati Sepikir dalam Satu Kasih