Jadilah Cerminan Kasih Tuhan

JADILAH CERMINAN KASIH TUHAN

2 Tawarikh 9:1-8

 

Oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan

 

1 Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, maka dengan pasukan pengiring yang sangat besar dan dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal datanglah ia ke Yerusalem hendak menguji Salomo dengan teka-teki. Setelah ia sampai kepada Salomo, dipercakapkannyalah segala yang ada dalam hatinya dengan dia.

2  Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi Salomo tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.

3  Ketika ratu negeri Syeba melihat hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya,

4  makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, juru-juru minumannya dan pakaian mereka, dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah TUHAN, maka tercenganglah ratu itu.

5  Dan ia berkata kepada raja: "Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu,

6  tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan mereka sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh, setengah dari hikmatmu yang besar itu belum diberitahukan kepadaku; engkau melebihi kabar yang kudengar.

7  Berbahagialah orang-orangmu, dan berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu!

8  Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran." (2 Tawarikh 9:1-8)

 

Pengantar

Hikmat adalah pengetahuan yang Allah berikan untuk melakukan keadilan dan kebenaran, dan ini disebut dengan hikmat Allah. Sementara hikmat dunia adalah pengetahuan yang didapat manusia sebagai hasil dari proses dan analisis yang dialami manusia melalui berbagai peristiwa. Hikmat dunia terbatas dan belum tentu kebenarannya. Sebaliknya, himat Allah akan menuntun dan memimpin manusia untuk melakukan keadilan dan kebenaran Allah.

Raja Salomo menjadi raja yang besar karena hikmat yang Allah berikan kepadanya. Hikmat Allah ini membuat Raja Salomo mampu menjalankan governance yang baik atas bangsa Israel hingga menjadi bangsa yang besar dan disegani. Inilah yang membuat Raja Salomo menjadi orang yang paling berhikmat yang pernah hidup di dunia ini, bahkan tidak ada orang yang seperti Raja Salomo baik sebelum maupun sesudah ia hidup (Neh. 13:26)

Kunci untuk mendapatkan hikmat Allah adalah takut akan Allah (Maz. 111:10), yaitu melakukan semua perintah Tuhan dan hidup benar. Pada saat kita melakukan semuanya itu, maka hikmat Allah ada pada kita. Dan karena inilah yang dilihat Allah pada Raja Salomo sehingga “Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut” (1 Raj. 4:29).

 

Ratu Syeba Berikhtiar untuk Menyaksikan Hikmat Salomo

Tingginya popularitas Raja Salomo di kalangan pemimpin dunia pada masa itu menyebabkan semua raja ingin bahkan berikhtiar untuk menyaksikan langsung hikmat Salomo dalam memimpin bangsa Israel (2 Taw. 9:23). Tidak ketinggalan, ratu negeri Syeba dalam nas ini datang melalui kunjungan kenegaraan menemui Raja Salomo. Dengan pasukan pengiring yang sangat besar dan juga membawa buah tangan yang sangat berharga dan mahal, ratu Syeba datang ke Yerusalem, ibu kota Israel, untuk bertemu langsung dengan Raja Salomo (ay. 1). Ia datang karena mendengar tentang hikmat Raja Salomo yang luar biasa itu.

Awalnya ratu Syeba ingin menguji Raja Salomo dengan teka-teki yang mungkin sudah dipersiapkannya jauh-jauh hari sebelum melakukan kunjungan kenegaraan yang diceritakan dalam nas ini. Namun begitu bertemu raja yang dikaguminya, yang terjadi justru “dipercakapkannyalah segala yang ada dalam hatinya dengan dia” (ay. 1). Semua pertanyaan yang diajukan ratu Syeba, baik untuk menguji maupun untuk menyingkapkan himat Raja Salomo terjawab dengan tuntas, karena “bagi Salomo tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu” (ay. 2).

 

Ratu Syeba Memuji Tuhan Karena Hikmat Salomo

Ratu Syeba kemudian berkesempatan melihat langsung bagaimana Raja Salomo menata, mengatur dan menjalankan pemerintahan yang sangat baik dan terstruktur atas bangsa Israel. Begitu pun dengan tata cara, aturan dan peraturan pelayanan di istana yang sangat rapi, sopan dan penuh tata krama tidak luput dari perhatian ratu Syeba (ay. 4). Dan yang paling memikat perhatian dan yang membuat terkagum-kagum ratu Syeba adalah ritual peribadatan yang dilakukan Raja Salomo di rumah TUHAN (ay. 4).

Dengan menyaksikan langsung betapa luar biasanya dampak dari hikmat yang Allah berikan kepada Raja Salomo dalam mengatur dan memimpin bangsa Israel, dan dalam menata peribadatan untuk menghormati dan memuliakan Allah, ratu Syeba pun mengakui dan memuji kebesaran Raja Salomo (ay. 5-6). Lalu ratu Syeba mengucapkan kata-kata berkat bagi rakyat Salomo dan orang-orang yang melayani Raja Salomo (ay. 7). Bahkan kemudian yang lebih mengagumkan lagi, ratu Syeba memuji dan memuliakan Tuhan yang telah memberi hikmat kepada Raja Salomo (ay. 8). Ini jelas menunjukkan bahwa ratu Syeba memuji Tuhan karena menurutnya segala kearifan, pengetahuan dan hikmat yang diperlihatkan Raja Salomo hanya bersumber dari Tuhan, Allah Israel.

 

Refleksi

Dari nas ini kita melihat bahwa melalui sikap hidup raja Salomo, ratu Syeba dan bangsanya yang semula tidak mengenal Tuhan Allah menjadi mengenal Tuhan Allah-nya Israel. Secara tidak langsung raja Salomo sudah memperlihatkan kebaikan Tuhan melalui sikap hidup dan pemerintahan yang dipimpinnya. Artinya melalui sikap hidup Salomo, Tuhan di kenal dan disembah bangsa lain.

Hal yang sama berlalu juga atas kehidupan kita. Orang yang ada di sekitar kita harus merasakan manfaatnya bergaul dengan orang yang menyebut dirinya Kristen dan bukan sebaliknya. Perbuatan kita kepada sesama merupakan cerminan dari kasih dan pengenalan kita kepada Kristus. Setiap hari kita memberitakan tentang Tuhan kepada orang lain melalui sikap hidup kita karena kita adalah surat Kristus (2 Kor. 3:3).

Apakah setiap orang yang kita jumpai merasakan kasih Tuhan serta memuji dan memuliakan Tuhan itu sangat bergantung pada isi khotbah kehidupan kita. Kita dapat membawa orang kepada Kristus jika memancarkan terang-Nya melalui kebaikan yang kita perlihatkan (Mat. 5:16). Keselarasan perkataan dan perbuatan kita setiap hari, sebagai cerminan persekutuan kita dengan Yesus, adalah melodi yang indah di telinga orang-orang yang belum mengenal Kristus sehingga melalui perbuatan baik yang kita lakukan kita dapat memuliakan Kristus dan membuat sesama memuji dan memuliakan Tuhan kita.

Comments

Popular posts from this blog

Bersukacita dalam Penderitaan

Sehati Sepikir dalam Satu Kasih