Posts

Ketenangan dan Keberanian Ester

KETENANGAN DAN KEBERANIAN ESTER   Oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan   1   Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu. 2   Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu. 3   Tanya raja kepadanya: “Apa maksudmu, hai ratu Ester, dan apa keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan diberikan kepadamu.” 4   Jawab Ester: “Jikalau baik pada pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja.” 5   Maka titah raja: “Suruhlah Haman datang dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester.” Lalu raja datang dengan Haman ke perjam...

Mencerminkan Kemuliaan Tuhan

MENCERMINKAN KEMULIAAN TUHAN   Oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan   12   Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian, 13   tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu. 14   Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. 15   Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka. 16   Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. 17   Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. 18   Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan it...

Meredam Iri Hati

MEREDAM IRI HATI   Oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan   1   Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; 2   sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. 3   Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, 4   dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. 5   Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; 6   Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. 7   Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. 8   Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. 9   Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan...

Bersukacita dalam Penderitaan

BERSUKACITA DALAM PENDERITAAN   Oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan   23  Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. 24  Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. 25  Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, 26  yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. 27  Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu...

Mujizat Berkelimpahan Karena Pengenalan Akan Yesus

MUJIZAT BERKELIMPAHAN KARENA PENGENALAN AKAN YESUS (Markus 6:53-56)   Oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan     “Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh ”. (Markus 6:53-56)   PENDAHULUAN Sebelum nas ini, yaitu di bagian awal Markus pasal 6 ini, Yesus telah lebih dulu berkunjung ke kampung halaman-Nya, Nazaret. Di sana Yesus mendapat sambutan yang tidak baik, bahkan orang-orang sekampung-Nya terkesan melecehkan dan merendahkan Yesus. Ora...

Hati Yang Baru

HATI YANG BARU Oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan   “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat” (Yehezkiel 36:26). PENDAHULUAN Satu tahun telah berlalu dalam kehidupan kita, dan kini tahun yang baru telah tiba. Banyak hal telah kita lalui sepanjang tahun yang lalu, entah itu baik maupun buruk, menyenangkan maupun menyakitkan, menggembirakan maupun menyedihkan, dan lain sebagainya. Sebagian doa kita mungkin telah dijawab dan sebagian lagi belum ada jawabannya. Berbagai masalah juga telah kita lalui, tetapi ada saja masalah lain yang muncul. Dalam memasuki tahun yang baru ini kita pasti memiliki berbagai keinginan dan pengharapan, baik yang masih belum tercapai maupun yang lebih baru lagi. Tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa janji Tuhan bagi kita orang-orang percaya tetap berlaku. Rancangan-Nya tetaplah rancangan damai sejahtera bagi umatNya yang set...

Duri Dalam Daging

DURI DALAM DAGING Oleh: Pnt. Drs. Beltasar Pakpahan   Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (2 Korintus 12:7-10)   PENDAHULUAN Manusia umumnya bermegah karena kelebihan atau kehebatannya. Bermegah diri ini mencapai puncaknya tatkala seseorang mulai bersikap membesarkan dan memuja dirinya send...